Tips Wisata ke Suatu Tempat

Berkunjung ke suatu tempat, pastilah memerlukan persiapan. Seperti halnya sebuah pepatah: "lain ladang, lain belalang......

Wisata Pantai nan sejuk

Berikut sejumlah tips berwisata yang bisa teman-teman simak, .......

Beraneka Ragam Kesenian di Indonesia

Cintai Budaya Indonesia, sebelum di cintai oleh Bangsa lain

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 18 April 2013

Macam-macam Tarian di Bali bagian 2

Melanjutkan artikel sebelumnya Macam-macam Tarian di Bali, karena yang akan saya ulas ada 15 macam tari, lanjut silahkan di simak saja.

8. Tari Gopala

Kata Gopala ini berasal dari bahasa Kawi, yang artinya penggembala. Tari ini menggambarkan tingkah laku sekelompok penggembala Sapi di suatu ladang penggembalaan. Ditarikan oleh laki-laki juga (biasanya sih yang saya tahu laki-laki ya).

9. Tari Condong

Yak, bisa dibilang tarian ini cukup sulit dan durasinya juga cukup lama. Sekitar 11 menit, atau lebih ya.. saya agak lupa persisnya. Tarian ini adalah tarian klasik Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat kompleks yang menggambarkan seorang abdi Raja.

10. Tari Cendrawasih


Tari ini mungkin bisa dibilang satu tipe dengan tari Manukrawa, tapi bedanya ini ditarikan oleh perempuan yang sudah remaja atau dewasa. Tarian ini menggambarkan sekelompok burung Cendrawasih yang bertebrangan menikmati alam bebas, riang gembira, bercanda, sambil memadu kasih. Tarian ini ditampilkan secara berkelompok atau paling tidak dua orang. Indah banget kalau lihat tarian ini. :)

11. Tari Wiranata


Nah, kalau tari ini menggambarkan kisah seorang perwira kerajaan yang oke punya dan gagah banget, dimana terlukis dalam gerak-geriknya yang dinamis dan penuh keagungan. Ceilaaaah.

12. Tari Legong Lasem (Kraton)

Tari ini sudah cukup banyak yang mulai mengenal ya. Kalau yang suka naik travel Cipaganti (Jakarta-Bandung), pasti sering melihat di mobilnya ada gambar penari Bali dengan kostum tari Legong Lasem (Kraton). Hehe. Tarian ini berkisah tentang keinginan Raja Lasem untuk meminang Rangkesari, putri kerajaan Daha (Kediri), namun ia berbuat tidak terpuji dengan menculiknya. Mengetahui adiknya di culik, Raja Kediri menyatakan perangdan berangkat ke Lasem. Sebelum berperang, adipati lasem harus menghadapi serangan burung garuda, namun Ia berhasil melarikan diri tetapi kemudian tewas dalam pertempuran melawan Raja Daha. Seru ya. :). Tari ini adalah tari klasiknya Bali.


13. Tari Trunajaya


Tarian ini berasal dari Bali Utara yang melukiskan gerak-gerik seorang pemuda yang menginjak dewasa dan sangat emosional. Tarian ini semula diciptakan oleh Pak Wandres dalam bentuk Kebyar Legong dan akhirnya disempurnakan oleh I Gde Manik. Tarian ini bisa juga kok ditarikan oleh perempuan. Hehe. Gerakannya juga lumayan kompleks.

14. Tari Ciwa Nataraja


Ciwa Nataraja adalah manifestasi Siwa sebagai penari tertinggi alias Dewanya penari.  Gerakan Siwa merupakan pancaran tenaga prima yang kemudian menyatu sehingga terciptalah alam semesta ini. Begitu menerut kepercayaan orang Bali.

15. Tari Belibis


Tari ini diilhami oleh cerita Angling Dharma yang merupakan seorang Raja. Pernah nonton Angling Dharma tidak dulu waktu masih disiarkan di salah satu tv swasta? Sudah lupa ya? Hehe. Jadi, karena suatu hal ia harus meninggalkan kerajaannya dan merantau dari satu daerah ke daerah lain. Dalam pengembaraannya, Angling Dharma bertemu dengan seorang putri raksasa pemakan manusia. Raksasa merasa khawatir rahasianya diketahui oleh Angling Dharma, dikutuklah Angling Dharma menjadi seekor burung Belibis yang hidup di air. Tarian ditarikan oleh perempuan secara berkelompok (biasanya).

Nah, itu lah 15 tarian Bali yang saya tahu sejauh ini. Kaya sekali ya Indonesia. Satu wilayah saja bisa memiliki 15 tarian, bahkan lebih (karena hanya itu yang saya tahu). Belum budaya-budaya yang lainnya di luar tarian. Yu, bantu mempromosikan budaya Indonesia!

Salam Budaya,

sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/04/mengenal-macam-macam-tarian-bali-462320.html

Macam-macam Tarian di Bali

Tari yang paling terkenal di Bali adalah Tari Pendet. Tapi tahukah anda bahwa selain Tari Pendet ternyata Bali memiliki jenis Tarian yang lain yang tidak kalah bagusnya. Berikut macam-macam Tarian di Bali:


1. Tari Pendet

Tari ini sih biasanya (dan memang selalu sih) diajarkan paling pertama kali jika kita ingin belajar tari Bali, karena tari Pendet ini semacam basic untuk bisa menari tarian yang lainnya. Di tarian ini, kalian akan mempelajari gerakan-gerakan dasar tari Bali. Tari Pendet ini ditarikan sebagai tari selamat datang untuk menyambut kedatangan para tamu dan undangan dengan menaburkan bunga, dan ekspresi penarinya penuh dengan senyuman manis. Namanya juga menyambut, jangan galak-galak dong ya. Hehe. Pada awalnya sih, tarian ini ditujukan untuk ibadah di pura, yang melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke dunia.

2) Tari Manukrawa

Kalau merujuk pada kata ‘manuk’, pasti sudah bisa menebak bahwa tari ini berhubungan dengan burung. Ya, tari ini menggambarkan sekelompok burung rawa-rawa yang sedang bercanda ria sambil mencari makan. Tari ini biasanya sih untuk anak kecil, bukan unuk dewasa. Secara, tarian ini ada jongkok-berdiri nya, dan lumayan capek. Kalau orang dewasa, nanti encok-encok. Hehe. Saya pribadi, sangat menyukai tarian ini, karena gamelannya asyik sekali. Gerakannya juga lucu-lucu. Setahu saya, sebelumnya tari ini dulunya adalah bagian dari tari Sendratari Mahabrata. Yang pasti ini, nari ini harus berkelompok. 


3. Tari Panji Semirang

Tari Panji Semirang ini adalah tarian yang menggambarkan seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana, yang menyamar menjadi seorang lelaki setelah kehilangan suaminya. Dalam pengembaraannya ia mengganti namanya menjadi Raden Panji. Otomatis, untuk tarian ini kita harus gagah, sama sekali tidak boleh ada keselip gerakan wanitanya. Hehe. Namanya juga sedang menyamar. Tarian ini ditarikan oleh wanita ya, bukan laki-laki.


4. Tari Puspanjali

Nah, kalau ini tarian yang gemulai. Hehe. Ini tarian penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok puri. Gerakannya lembut banget, ritmis, dan dinamis. Tarian ini banyak mengambil inspirasi dari tarian-tarian upacara (rejang). Untuk tarian ini, sampai Ibu-Ibu pun bisa kok menari ini. Karena memang gerakannya lembut banget. Sangat-sangat feminim, bahkan kalau menurut saya sih, lebih feminim daripada tari Pendet. Hehe. Oh, iya. Tari ini hanya sebentar sekali durasinya. Bahkan mungkin yang paling cepat diantara tari-tari Bali lainnya. Kurang lebih 5 menit saja.


5. Tari Margapati

Tarian ini agak mirip dengan Panji Semirang. Tapi ceritanya berbeda. Tarian ini menggambarkan seorang pemuda yang sangat gagah berani dan pantang menyerah, dan dilukiskan sebagai raja binatang (Singa). Saya suka tarian ini, terutama dalam memainkan mata. Banyak melototnya kalau disini. Hehe. Gerakannya tegas sekali. Margapati ini berasal dari kata ‘mrega’ yang artinya binatang, dan ‘pati’ yang artinya mati. Di tarian ini terdapat gerakan-gerakan yang mencerminkan bahwa si raja hutan sedang mengintai dan siap membinasakan mangsanya. Biasanya ditarikan oleh wanita. Mantap kan, wanita bisa juga lho jadi gagah. Hehe.




6. Tari Tenun

Tenun, tahu menenun kan? Ya, tarian ini menggambarkan putri-puri Bali yang sedang menenun secara tradisional. Gerakan-gerakannya memvisualisasikan proses memintal benang hingga menjadi kain. Seru kan? Gerakannya disini cukup detil. Kalau tarian ini sih, terlihat sekali bagaimana lentiknya jari-jari si penari Bali. Secara, gerakan-gerakan untuk memvisualisasikan menenun ini lebih bermain pada jari.

7. Tari Wirayuda

Kalau ini adalah tarian kreasi baru yang menggambarkan ketangkasan olah senjata para prajurit dalam menghadapi peperangan. Nah, kalau tari ini, ditarikan oleh laki-laki 3-5 orang juga cukup, dengan bersenjatakan tombak.

Itu tadi Macam-macam Tarian di Bali, sebenarnya masih banyak kok, bersambung ke artikel selanjutnya ya? ke Macam-macam Tarian di Bali bagian 2.




sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/04/mengenal-macam-macam-tarian-bali-462320.html

Kerajinan Topeng Karya Indonesia



Topeng adalah benda yang dipakai di atas wajah. Biasanya topeng dipakai untuk mengiringi musik kesenian daerah. Topeng di kesenian daerah umumnya untuk menghormati sesembahan atau memperjelas watak dalam mengiringi kesenian. Bentuk topeng bermacam-macam ada yang menggambarkan watak marah, ada yang menggambarkan lembut, dan adapula yang menggambarkan kebijaksanaan.

Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang pernah diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci. Ini karena peranan topeng yang besar sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai uparaca dan kegiatan adat yang luhur.

Kehidupan masyarakat modern saat ini menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni tinggi. Tidak hanya karena keindahan estetis yang dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng tetap mampu memancarkan kekuatan magis yang sulit dijelaskan.

Gunung Kerinci Gunung tertinggi di Sumatra



Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di provinsi Sumatera Barat dan Jambi, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.

Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.
Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif.

Pendakian

Gunung ini dapat ditempuh melalui darat dari Jambi menuju Sungaipenuh melalui Bangko. Dapat juga ditempuh dari Padang, Lubuk Linggau, dan Bengkulu. Dengan pesawat terbang dapat mendarat di Padang atau Jambi.

Keindahan panorama yang natural dengan kekayaan flora dan fauna dapat di temui mulai dari dataran rendah hingga puncak gunung Kerinci, tidak hanya untuk dinikmati tetapi sangat baik untuk melakukan penelitian dan pendidikan. Pendakian ke puncak gunung Kerinci memakan waktu dua hari mulai dari Pos Kersik Tuo.
Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro berada pada ketinggian 1.400 mdpl dengan penduduk yang terdiri dari para pekerja perkebunan keturunan jawa, sehingga bahasa setempat adalah bahasa jawa. Dari Kersik Tuo kita menuju ke Pos penjagaan TNKS atau R10 pada ketinggian 1611 mdpi dengan berjalan kaki sekitar 45 menit melintasi perkebunan teh.

Pondok R 10 adalah pondok jaga balai TNKS untuk mengawasi setiap pengunjung yang akan mendaki Gunung Kerinci. Dari R10 kita menuju ke Pintu Rimba dengan ketinggian 1800 mdpl, Jaraknya sekitar 2 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Medannya berupa perkebunan/ladang penduduk, kondisi jalan baik (aspal) sampai ke batas hutan.

Pintu Rimba merupakan gerbang awal pendakian berada dalam batas hutan antara ladang dan hutan heterogen sebagai pintu masuk. Pintu Rimba berada pada ketinggian 1.800 mdpl. Di sini ada lokasi shelter dan juga lokasi air kurang lebih 200 meter sebelah kiri. Jarak tempuh ke Bangku Panjang 2 km atau 30 menit perjalanan, lintasannya agak landai memasuki kawasan hutan heterogen.

Pos Bangku Panjang dengan ketinggian 1909 mdpl, terdapat dua buah shelter yang dapat digunakan untuk beristirahat. Menuju Batu Lumut medan masih landai jarak 2 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit melintasi kawasan hutan. Pendaki dapat beristirahat di Pos Batu Lumut yang berada di ketinggian 2.000 mdpl, namun di sini tidak ada shelter-nya. Terdapat sungai yang kadang kala kering di musim kemarau.
Untuk menuju Pos 1 yang berjarak sekitar 2 km dari Batu Lumut kita membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Jalur memasuki kawasan hutan yang lebat dan terjal dengan kemiringan 45 hingga 60 derajad.

Pos 1 ini berada di ketinggian 2.225 mdpl dan terdapat sebuah pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat. Untuk menuju Pos 2 jarak yang harus ditempuh sekitar 3 km dengan waktu tempuh 2 jam. Di lintasan ini kadangkala dijumpai medan yang terjal dengan kemiringan hingga 45 derajat tetapi masih bertemu dengan medan yang landai.

Terdapat sebuah Pondok yang sudah tua di Pos 2 yang berada di ketinggian 2.510 mdpl, di sini pendaki dapat beristirahat. Untuk menuju Pos 3 jarak yang harus ditempuh adalah 2 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Di lintasan ini dapat kita jumpai tumbuhan paku-pakuan dengan kondisi hutan yang agak terbuka.

Terdapat Pondok yang sudah rusak tinggal kerangkanya di Pos 3 yang berada di ketinggian 3.073 mdpl. Di tempat ini pendaki dapat beristirahat dan masih nyaman untuk mendirikan tenda karena masih terlindung oleh pepohonan. Waktu tempuh untuk menuju puncak dari pos ini sekitar 4 jam.

Untuk menuju ke Pos 4 jarak yang harus ditempuh sekitar 1,5 km, memerlukan waktu sekitar 1,5 jam. Kondisi jalur berupa bekas aliran air sehingga akan berubah menjadi selokan bila turun hujan. Pos 4 berada pada ketinggian 3351 mdpl, tempat ini cukup lapang dan bisa untuk mendirikan beberapa tenda, namun cuaca di sini sering kali tidak bersahabat. Lintasan selanjutnya untuk menuju puncak berupa pasir dan batuan cadas. Jarak tempuh menuju puncak 2 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Di lintasan ini pendaki perlu ekstra hati-hati.


Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara


Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.

Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang, Berastagi dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.


Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.

Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.

Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.

sumber:http://id.wikipedia.org

Tips berwisata ke suatu tempat


Tips Berwisata. Berkunjung ke suatu tempat, pastilah memerlukan persiapan. Seperti halnya sebuah pepatah: "lain ladang, lain belalang. Lain lubuk, lain ikannya." Berikut sejumlah tips berwisata yang bisa teman-teman simak, .

  1. Cari Informasi sebanyak-banyak mungkin tentang tempat wisata. Meliputi lokasi, hotel, tempat makan, transportasi dll
  2. Jangan ragu untuk bertanya-tanya dan berkorepondensi. Manfaatkan teman-teman anda untuk menambah referensi tempat wisata.
  3. Periksa Informasi ketersediaan akomodasi dan transportasi
  4. Tentukan berapa lama anda akan berlibur, satu hari, dua hari atau seminggu.
  5. Bawa barang secukupnya. Masukkan dalam koper yg praktis
  6. Hitung perkiraan biaya
  7. Jaga kesehatan. Jangan lupa bawa vitamin atau obat pribadi.
  8. Upayakan untuk selalu mencoba hal yang menjadi ciri khas kawasan setempat
  9. Junjung tinggi tradisi setempat. Hormati adat istiadat.
  10. Jaga dan turut lestarikan alam. Agar keindahannya terus terpelihara.