Tari yang paling terkenal di Bali adalah Tari Pendet. Tapi tahukah anda bahwa selain Tari Pendet ternyata Bali memiliki jenis Tarian yang lain yang tidak kalah bagusnya. Berikut macam-macam Tarian di Bali:
1. Tari Pendet
Tari ini sih biasanya (dan memang selalu sih) diajarkan paling pertama kali jika kita ingin belajar tari Bali, karena tari Pendet ini semacam basic untuk bisa menari tarian yang lainnya. Di tarian ini, kalian akan mempelajari gerakan-gerakan dasar tari Bali. Tari Pendet ini ditarikan sebagai tari selamat datang untuk menyambut kedatangan para tamu dan undangan dengan menaburkan bunga, dan ekspresi penarinya penuh dengan senyuman manis. Namanya juga menyambut, jangan galak-galak dong ya. Hehe. Pada awalnya sih, tarian ini ditujukan untuk ibadah di pura, yang melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke dunia.
Kalau merujuk pada kata ‘manuk’, pasti sudah bisa menebak bahwa tari ini berhubungan dengan burung. Ya, tari ini menggambarkan sekelompok burung rawa-rawa yang sedang bercanda ria sambil mencari makan. Tari ini biasanya sih untuk anak kecil, bukan unuk dewasa. Secara, tarian ini ada jongkok-berdiri nya, dan lumayan capek. Kalau orang dewasa, nanti encok-encok. Hehe. Saya pribadi, sangat menyukai tarian ini, karena gamelannya asyik sekali. Gerakannya juga lucu-lucu. Setahu saya, sebelumnya tari ini dulunya adalah bagian dari tari Sendratari Mahabrata. Yang pasti ini, nari ini harus berkelompok.
3. Tari Panji Semirang
Tari Panji Semirang ini adalah tarian yang menggambarkan seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana, yang menyamar menjadi seorang lelaki setelah kehilangan suaminya. Dalam pengembaraannya ia mengganti namanya menjadi Raden Panji. Otomatis, untuk tarian ini kita harus gagah, sama sekali tidak boleh ada keselip gerakan wanitanya. Hehe. Namanya juga sedang menyamar. Tarian ini ditarikan oleh wanita ya, bukan laki-laki.
4. Tari Puspanjali
Nah, kalau ini tarian yang gemulai. Hehe. Ini tarian penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok puri. Gerakannya lembut banget, ritmis, dan dinamis. Tarian ini banyak mengambil inspirasi dari tarian-tarian upacara (rejang). Untuk tarian ini, sampai Ibu-Ibu pun bisa kok menari ini. Karena memang gerakannya lembut banget. Sangat-sangat feminim, bahkan kalau menurut saya sih, lebih feminim daripada tari Pendet. Hehe. Oh, iya. Tari ini hanya sebentar sekali durasinya. Bahkan mungkin yang paling cepat diantara tari-tari Bali lainnya. Kurang lebih 5 menit saja.
5. Tari Margapati
Tarian ini agak mirip dengan Panji Semirang. Tapi ceritanya berbeda. Tarian ini menggambarkan seorang pemuda yang sangat gagah berani dan pantang menyerah, dan dilukiskan sebagai raja binatang (Singa). Saya suka tarian ini, terutama dalam memainkan mata. Banyak melototnya kalau disini. Hehe. Gerakannya tegas sekali. Margapati ini berasal dari kata ‘mrega’ yang artinya binatang, dan ‘pati’ yang artinya mati. Di tarian ini terdapat gerakan-gerakan yang mencerminkan bahwa si raja hutan sedang mengintai dan siap membinasakan mangsanya. Biasanya ditarikan oleh wanita. Mantap kan, wanita bisa juga lho jadi gagah. Hehe.
6. Tari Tenun
Tenun, tahu menenun kan? Ya, tarian ini menggambarkan putri-puri Bali yang sedang menenun secara tradisional. Gerakan-gerakannya memvisualisasikan proses memintal benang hingga menjadi kain. Seru kan? Gerakannya disini cukup detil. Kalau tarian ini sih, terlihat sekali bagaimana lentiknya jari-jari si penari Bali. Secara, gerakan-gerakan untuk memvisualisasikan menenun ini lebih bermain pada jari.
Itu tadi Macam-macam Tarian di Bali, sebenarnya masih banyak kok, bersambung ke artikel selanjutnya ya? ke Macam-macam Tarian di Bali bagian 2.
sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/04/mengenal-macam-macam-tarian-bali-462320.html
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar dengan baik dan sopan